Kamis, 06 Oktober 2011

3 Langkah Menghitung Gaji Ideal

(Visijobs-Tips & Career) - Saat melamar kerja, Anda sering diminta untuk mencantumkan sejarah gaji yang diterima dari pengalaman kerja sebelumnya. Hal ini sangat sensitif sifatnya, terutama jika nilai gaji tersebut dilihat oleh orang lain yang tak ada hubungannya dengan proses perekrutan kerja yang bersangkutan.

Dalam beberapa kasus, perekrut kerja tidak akan meminta hal tersebut namun akan meminta Anda menyebutkan langsung berapa gaji yang diinginkan. Hal ini juga membingungkan karena jika salah menyebut nominal, risiko Anda dibayar murah (jika diterima) hingga tidak diterima (karena dianggap terlalu mahal) pasti ada.

Adakah cara yang tepat untuk menghitung berapa gaji yang ideal sesuai pengalaman kerja maupun kemampuan perekrut untuk membayar Anda? Heather R Huhman, konsultan karir memberikan tips berikut kepada Publish2 yang bisa menjadi panduan.

1. Riset
Cari tahu kisaran gaji sesuai posisi dari berbagai perusahaan kompetitor hingga besar gaji di perusahaan yang dituju. Setelah mendapatkan informasi akan dua hal tersebut, Anda bisa menimbang-nimbang faktor lainnya. Situs Glassdoor memberikan informasi tentang gaji dan posisi yang ditawarkan di luar negeri, sayangnya untuk detail di Indonesia belum tercantum.

2. Kalkulator Gaji
Kalkulasikan gaji Anda sesuai dengan gaya hidup yang dijalani. Berapa banyak pengeluaran mutlak hingga gaya hidup yang harus dipenuhi. Lalu kemudian tambahkan lagi dengan nilai pengalaman kerja, waktu yang akan terbuang hingga risiko kesehatan jika Anda harus bekerja lebih keras dari skejul normal. Selebihnya, Anda bisa menambahkan nominal ekstra untuk keperluan tabungan hingga investasi. Dengan gambaran kasar seperti ini, Anda akan mendapatkan range terkecil hingga terbesar yang masuk akal sesuai kebutuhan pribadi.

3. Batasan
Setelah menentukan range berdasarkan kalkulator gaji, tentukan batasan minimal uang yang harus Anda terima setelah diterima bekerja (anggaplah Anda sudah diterima). Jumlah paling kecil adalah jumlah yang masih bisa Anda terima, namun sekiranya siap untuk melakukan penyesuaian sana-sini dalam gaya hidup. Sampaikan juga kepada perekrut bahwa nominal ini akan dinegosiasikan kembali berdasarkan tanggung jawab hingga fasilitas yang akan diterima.

Tips-tips menarik lainnya hanya di http://www.visijobs.com/beta


5 Tips untuk Tetap Sehat & Bugar di Hari Kerja

5 Profesi Bergengsi yang Tak Butuh Gelar Sarjana

9 Pertanyaan Tersulit Saat Wawancara Kerja

 

 


Senin, 03 Oktober 2011

PT KBN Gelar Family Gathering

(Visijobs-News) - PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) menggelar acara halal bihalal sekaligus family gathering antarkaryawan. Acara ini dikemas dalam bentuk wisata dengan tujuan Ecopark, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta.
PT KBN merupakan perusahaan patungan BUMN dan BUMD yang dimiliki pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Perusahaan penyedia jasa dan ekspor impor barang ini memiliki hampir 90 ribu pekerja dan 30 investor asing dalam lalu lintas perdagangan barang yang keluar masuk Indonesia.

Untuk menjaga iklim investasi tahun mendatang, PT KBN berusaha menjaga hubungan harmonisasi antara pekerja, pengusaha, dan penanam modal. Salah satunya adalah dengan mengadakan family gathering yang diikuti hampir 3.400 karyawan dari berbagai perusahaan yang tergabung di KBN.

Dalam acara yang dipimpin langsung Direktur Pemasaran PT KBN Edi Ihut Siahaan itu, para pekerja terlihat antusias dan senang dengan acara yang digelar. Pasalnya, selain berwisata dengan rekan kerja, mereka juga bisa mengajak serta sanak saudaranya. Hal ini sekaligus membantah anggapan tentang hubungan antara pengusaha dan karyawan PT KBN yang tidak harmonis.

PT KBN rencananya akan menggandeng investor baru dan mengembangkan investor yang sudah ada untuk membuka lapangan pekerjaan yang bisa menyerap hampir 15 ribu pekerja.

Baca berita-berita menarik lainnya hanya di http://www.visijobs.com/beta

Pelajar Indonesia Ciptakan Game Tradisional

(Visijobs-Kampus Info) - Pelajar Indonesia bukan hanya gemar bermain game di komputernya, karena beberapa di antaranya berhasil menciptakan game-game bernuansakan Indonesia. Game-game yang mengangkat dan mengenalkan unsur-unsur tradisi bangsa Indonesia itu dtampilkan pada Pameran Game Edukasi di Aula Politeknik Seni Yogyakarta di kawasan Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Di sebuah game bergenre action adventure, misalnya, diperlihatkan aksi menumpas kejahatan dengan tokoh utama Gatot Kaca—salah satu tokoh pewayangan. Game itu dikembangkan Rizky, mahasiswa Politeknik Seni, Yogyakarta. “Game ini sebagai bentuk keprihatinan terkait makin dilupakannya tradisi asli Indonesia, terutama tokoh super hero Tanah Air tersebut," kata Rizky.

Tak hanya tokoh utamanya, di permainan itu juga dilengkapi berbagai ciri dan latar belakang lain yang khas Indonesia. Misalnya, candi. Rizky memang berkeinginan mengenalkan dan mengangkat budaya Indonesia melalui game.

Berbeda dengan Rizky, Adi Ota, siswa SMK Negeri 1 Sukowati, Bali, mengembangkan game berdasarkan keprihatinan atas makin dilupakannya makanan khas Indonesia. Melalui permainan yang diberi nama Masakan Indonesia itu, ia ingin mengenalkan kembali makanan Indonesia, seperti sayur bening, soto ayam, dan sebagainya.

“Game ini menjawab keprihatinan atas maraknya serbuan makanan luar negeri, seperti hamburger, pizza, spagheti dan sebagainya,” jelas Adi. “Dalam permainan ini, pemain diminta memilih satu jenis makanan Indonesia dan mencari bumbu-bumbunya yang cocok dengan menu yang dipilih.”

Tak hanya itu, pengenalan reog untuk anak SD, ragam pakaian Indonesia, atau pendidikan membuang sampah pada tempatnya, juga ditampilkan dalam bentuk game dalam pameran ini.

Berita-berita menarik lainnya hanya ada di http://visijobs.com/beta