Selasa, 25 Januari 2011

Jadi Perawat di Jepang Untuk Lanjutkan S1 | Visijobs

Jadi Perawat di Jepang Untuk Lanjutkan S1 | Visijobs

(Visijobs-News) - Impian untuk bekerja ke Jepang bagi Aris Patma Pujiantoro (23) nampaknya sudah di depan mata. Sejak awal kuliah di Akademi Kusuma Husada, Surakarta (2008-2011), Aris sudah memimpikan bisa kerja di negeri Matahari Terbit itu.

Karena itu, begitu mengetahui ada informasi pekerjaan perawat di Jepang melalui laman bnp2tki.go.id., Aris pun segera memantapkan niatnya bekerja sebagai perawat di Jepang. Hingga kini, sudah lebih dari 2 tahun 3 bulan Aris menunggu kesempatan untuk bisa melamar bekerja ke Jepang. Harapan itu kian menguat ketika ia lulus seleksi awal tes kompetensi penempatan ke Jepang yang diselenggarakan oleh Puspronakes, Kementrian Kesehatan, Januari lalu.

“Saya bersyukur bisa lulus seleksi tahap awal ini. Jika lulus dan bisa bekerja ke Jepang, gajinya akan saya kumpulkan untuk biaya meneruskan kuliah ke jenjang Srata (S) 1 bidang keperawatan,” ujar Aris saat ditemui usai interview oleh petugas Japan International Corporation of Welfare Services (JICWELS) di Hotel Nikko, Jakarta.

Aris adalah salah seorang diantara 91 peserta yang tengah mengikuti seleksi tahap lanjutan. Dalam tahap ini para peserta dites melalui interview, attitude test (kesiapan mental) dan mengikuti kuis. Dari tahapan ini nantinya akan dipilih 62 perawat medis setelah mereka mandapatkan kepastian matching (diterima) oleh 10 rumah sakit di Jepang.

Putra ke-3 dari 4 saudara keluarga petani ini optimistis mampu melalui seluruh rangkaian tes. Aris mengungkapkan, dia lulus dengan hasil peringkat terbaik di kampusnya. Aris sangat termotivasi melalui tes ini, karena baginya bekerja ke luar negeri akan mempereh gajiyang tinggi dibandingkan pendapatan yang didapatnya saat ini.

Di Rumas Sakit Kusuma Husada, Surakarta, Aris sudah 2 tahun bekerja di bagian bedah dan dalam. Sehari-hari tugasnya membantu dokter mulai menyuntik pasien, menjahit hingga tugas-tugas lainnya yang diizinkan dokter. Dan, baru 3 bulan ini ia dipindahkan ke bagian Unit Gawat Darurat (UGD).

Selama mengikuti penjelasan dari JICWELS, Aris memahami bahwa jenis pekerjaannya jauh berbeda dengan yang dialaminya saat ini. Di Jepang, dia nanti tidak diperkenankan untuk menyuntik apalagi menjahit. “Tugas kami hanya mulai dari memberi minum obat, menemani pasien hingga membersihkan kotoran jika Buang Air Besar (BAB),” tutur Aris seraya mengatakan soal membersihkan BAB hal itu sudah biasa dilakukannya selama bekerja di Rumah Sakit di Surakarta.

Berita ini ditayangkan di http://www.visijobs.com/beta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar